Demak, 16/2/2024 Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah sampai saat ini masih menggenangi 18 desa yang tersebar di Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Gajah. Hal itu berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho mengatakan, salah satu penyebab banjir yakni adanya hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Demak di beberapa titik. Intensitas hujan tinggi di wilayah hulu mengakibatkan beberapa tanggul sungai tidak mampu menahan derasnya aliran air sehingga mengakibatkan tanggul jebol di beberapa titik. Ketinggian air sekitar 40 sentimeter hingga 2 meter sehingga warga menggunakan perahu getek dan ban sebagai pelampung untuk mengambil barang-barang mereka dari rumah.
Warga setempat mengatakan 12 desa yang terdampak banjir di Kecamatan Karanganyar yakni, Desa Ketanjung, Desa Undaan Lor, Desa Undaan Kidul, Desa Karanganyar, Desa Ngemplik Wetan, Desa Kedungwaru Lor, Desa Kedungwaru Kidul, Desa Wonorejo, Desa Ngaluran, Desa Cangkring, Desa Cangkring Rembang dan Desa Wonoketingal. Sementara, di Kecamatan Gajah desa yang terdampak banjir yakni Desa Tambirejo, Desa Medini, Desa Sambung, Desa Wilalung, Desa Tanjungsari, dan Desa Tanjunganyar.
Warga setempat menyebutkan, banjir berdampak ke 19.995 kepala keluarga (KK) dan setidaknya 28.037 orang mengungsi. Para pengungsi tersebar di Kecamatan Karanganyar 19 tempat, Kecamatan Gajah 23 tempat, Kecamatan Mijen 2 tempat, Kecamatan Demak 3 tempat, dan Kabupaten Kudus 10 tempat pengungsian. Karena terjadinya banjir terdapat 7 tempat pemungutan suara (TPS) di wilayahnya. Sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang. Ketua KPU Demak, Siti Ulfaati mengatakan pemungutan suara susulan dilakukan paling lambat setelah 10 hari pemungutan suara
Karena kebutuhan korban
bencana alam banjir di Wilayah tersebut, terjadi aksi donasi yang sangat
menginspirasi dari para mahasiswa Universitas Sultan Fatah Demak yang terbentuk
di organisasi BEM, PMII, serta bekerjasama dengan Universitas Stai IC Demak,
Remaja Masjid Agung Demak dan para alumni . Mereka memilih untuk bergerak
bersama-sama dan memberikan bantuan kepada warga yang terkena banjir. Aksi ini
merupakan salah satu contoh kepedulian dan solidaritas yang luar biasa dari
generasi muda dalam membantu sesama. Pada tanggal 10 Febuari 2023 melalui
kegiatan penggalangan dana para mahasiswa di jalan lampu merah depan Stadion
Sultan Fatah Demak, jalan lampu merah lingkar Demak – Semarang, jalan lampu
merah Jogoloyo Wonosalam dan adanya donasi dari berbagai sumber lainnya
berhasil mengumpulkan sejumlah dana yang signifikan. Dana tersebut nantinya
akan digunakan untuk membantu korban bencana alam banjir di Demak. Selasa, 12
Febuari 2023 tidak hanya memberikan bantuan berupa materi, para mahasiswa juga
melibatkan diri secara langsung dalam aksi sosial. Semangat dan kegigihan
mereka dalam memberikan kontribusi nyata ini sangat luar biasa. Aksi donasi dan
bantuan dari mahasiswa ini membuktikan bahwa mereka memiliki peran penting
dalam perbaikan sosial. Dari aksi ini, dapat dilihat bahwa sikap empati dan
kepedulian terhadap sesama telah tertanam kuat di hati mereka. Melalui kegiatan
seperti ini mereka juga belajar untuk bersatu dan bekerja sama untuk
menciptakan perubahan positif di masyarakat. Diharapkan aksi donasi dan bantuan
yang dilakukan oleh para mahasiswa dapat menjadi inspirasi bagi orang lain
untuk ikut berkontribusi dalam membantu mereka yang membutuhkan. Semoga semakin
banyak orang yang tergerak hatinya dan turut serta dalam melaksanakan aksi
sosial demi membangun masyarakat yang lebih baik.